PADANG, BP2MI (28/01) - - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindunagn Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Padang bertemu langsung dengan siswa tingkat akhir SMK Negeri 1 Sumatera Barat pada hari Senin, 27 Januari 2020 di kota Padang. Pada kesemptan kali itu, Kepala BP3TKI Padang, Dra Lismia Elita, MM memberikan penjelasan terkait peluang kerja luar negeri dengan skema penempatan yang tersedia Mulai dari Program G to G (Pemerintah dengan Pemerintah), Program G to P (Pemerintah dengan Swasta), Program P to P (Private to Private), Program Inter Coorporate atau Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri dan juga Skema Mandiri.
“Banyak kesempatan untuk bekerja di luar negeri dengan berbagai skema yang ada. Dari BNP2TKI atau sekarang yang telah berubah menjadi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) ada peluang G to G ke Korea untuk lulusan SMK dan ada juga SP2T (Special Placement Program to Taiwan). Gaji yang ditawarkan sangat menarik dan belum tentu bisa didapatkan lulusan SMK/ SMA sederajat jika bekerja di dalam negeri”, ungkap Lismia kepada puluhan siswa-siswi tersebut.
Dalam kegiatan sosialisasi terkait penempatan dan perlindungan pekerja migran di luar negeri ini, BP3TKI Padang tidak hanya menyebarluaskan informasi peluang kerja luar negeri yang tersedia di luar negeri, Kepala BP3TKI Padang bersama Dinas bidang Tenaga Kerja beserta pihak sekolah yang diwakili oleh Bursa Kerja Khusus (BKK) mendorong minat siswa/siswi tingkat akhir untuk dapat meraih peluang kerja luar negeri dengan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.
“Kita melihat bahwa sebagian dari siswa-siswi ini masih belum memikirkan bagaimana kehidupan mereka setelah lulus dari bangku sekolah. Apakah hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau bekerja. Saat ditanya pun hampir semua calon lulusan SMK ini ragu-ragu, tak bisa menjawab dengan pasti bagaimana mereka merancang masa depannya”, tanggapan Kepala BP3TKI Padang terkait respon peserta kegiatan sosialisasi yang diadakan BP3TKI Padang.
BP3TKI Padang sebagai lembaga memberikan perhatian besar terkait hak setiap Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) atau Pekerja Migran Indonesia terutama terkait penyebaran informasi yang benar mengenai pasar kerja, tata cara penempatan, dan kondisi kerja di luar negeri sesusai dengan amanat UU no 18 tahun 2017. Sehingga, kegiatan teknis pelindungan yang termasuk dalam tugas pemberian sosialisasi dan diseminasi informasi ini dapat memberikan kesadaran kepada siswa-siswi SMK/SMA Sederajat untuk melihat kondisi pasar kerja.
Untuk daerah Sumatera Barat pada tahun 2020 berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor : 562-827-2019 Tahun 2019 Tentang Upah Minimum Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020 maka Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumatera Barat Tahun 2020 ditetapkan sebesar Rp.2.484.041.- (dua juta empat ratus delapan puluh empat ribu empat puluh satu rupiah) per bulan. Jumlah gaji tersebut kurang menarik jika dibandingkan dengan gaji yang didapatkan jika bekerja ke luar negeri. Misalnya untuk bekerja dengan skema P to P ke Malaysia PMI mendapatkan gaji pokok sebesar RM 1100, dengan lembur PMI dapat memperoleh lebih kurang 5 juta per bulannya. Gaji yang ditawarkan untuk penempatan ke Taiwan melalui SP2T tak kalah menarik yang hingga mencari 10 juta rupiah per bulan. Apalagi, bekerja ke Korea melalui skema G to G, gaji pokok yang ditawarkan lebih kurang sebesar 1,5 juta won atau setara dengan 20 juta per bulan, belum termasuk tambahan lainnya.
“Saat ini, bekerja ke luar negeri merupakan pilihan bagi warga negara Indonesia khususnya pencari kerja. Ia hadir bukan lagi sekedar solusi karena kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia. Namun, juga hadir untuk menjadi pilihan karena kelebihan yang ditawarkan dan diminati serta disadari oleh calon pekerja migran Indonesia”, jelas Lismia.
Lebih lanjut, Kepala BP3TKI Padang mengatakan bahwa kedepannya BP3TKI Padang akan terus berusaha untuk menyerbaluasakan informasi peluang kerja ke luar negeri kepada calon lulusan SMK/SMA sederajat yang ada di Sumatera Barat. Tak hanya itu BP3TKI Padang juga akan mendorong agar peluang kerja di luar negeri bisa dimanfaatkan oleh pemuda Sumatera Barat untuk meraih pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik di luar negeri. Sehingga nanti, dapat membantu untuk membangun daerahnya dan juga negara Indonesia. ** (Humas/bp3tki padang/dba)
